Stephen Hawking
Andrew Wiles
Paul Gardner Allen
Judit Polgar
Garry Kasparov
Marilyn vos Savant
Rick Rosner
Christopher Hirata
Kim Ung-Yong
Terence Tao
Saya tidak akan menyalahkan jawaban tersebut. untuk ukuran pengetahuan yang kita miliki. namun ternyata menurut Rasulullah SAW. Sedikit berbeda, berikut penjelasanya
MANUSIA YANG PALING CERDAS MENURUT RASULULLAH.
Rasulullah SAW. Bersabda
bahwa orang yang cerdas adalah orang yang tau persis arah dan tujuan
hidupnya, kemudian ia pandai memprsiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk
tujuan hidup tersebut. Maka jika akhir kesempatan bagi masnusia untuk beramal
adalah kematian, mengapa orang yang cedas tidak mempersiapkanya ?.
Ibnu Umar ra. Berkata “suatu hari aku duduk bersama
Rasulullah SAW. Tiba-tiba datang seorang laki-laki dari kalangan Anshar,
kemudian ia mengucapkan salam kepada nabi, kemudian bertanya ‘wahai Rasulullah
siapa orang mukmin yang paling utama ?’ Rasulillah SAW. Memjawab
“yang paling baik akhlaknya’ kemudian ia bertanya lagi,
siapa orang mukmin yang paling cerdas ?. Beliau menjawab, ‘yang paling banyak
mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam memprsipkan kematian tersebut,
itulah orang yang paling cerdas.”
Lalu bagaimana cara kita untuk senantiasa mengingat kematian
itu, berikut adalah beberapa factor yang dapat mengingatkan kita pada kematian.
1. Menjenguk
orang sakit.
2. Ziarah
kubur, karena Rasulullah SAW. Bersabda “berziarah kuburlah kalian, sesungguhnya
itu akan mengingat-ngingatkan pada akhirat.”
3. Mengunjungi
mayit ketika di mmandikan dan melihat proses pamandianya.
4. Menyaksikan
proses sakaratul maut dan membantu mentalqin.
5. Mengantar
jenasah, mensholatkan, dan ikut menguburnya.
6. Membaca
ayat-ayat suci Al-Quran terutama yang
mengingatka pada kematian, seprti firman Allah yang artinya “ Dan
datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya” [QS Qass 50:19].
7. Merenungkan
uban dan penyakit yan di derita.
8. Merenungkan
Ayat-ayat kauniah yang telah di sebutkan Allah seperti Gempa bumi, letusan
gunung berapi, banjir , tanah longsor, badai dan sebaginya.
9. Menelaah
kisah-kisah kaum terdahulu atau orang ketika menghadapi sakaratul maut.
10. Memotivasi
untuk mempersiapkan diri sebelum kematian.
11.Memendekkan
angan-angan, karena memanjangkan angan-angan adalah penyebab kelalaian.
12. Menjadikan
sikap Zuhur terhadap dunia, dan Ridha degan dunia yang telah di raih walaupun
Cuma sedikit.
13. Memotivasi
berbuat ketaatan.
14. Menghibur
hamba ketika mendapatkan musibah di dunia.
15. Mencegah
dari sikap berlebihan dalam menimati dunia.
16. Memotivasi
untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalaha yang telah di perbuat.
semoga apa yang sudah kita baca di atas menjdi pengetahuan beru dan kita semoga bisa mengamalkanya.
No comments:
Write comments