Tuesday, 14 June 2016

Cerita Perjalanan Ke BERLIN, Indah,Menyenangkan, Luar Biasa

Berawal dari obrolan Yus n Lily diacara pemakaman almh tan Nonon.. 'Adiputro diajak Ike sowan Fauke-Tati ke Berlin tu' langsung ditagapi Lily: 'Mauuu tapi ama jalan2 ke Eropa yang lain ya' (dugaan Lily mengenai Berlin salah, Berlin bersih aman, unik n sangat berkesan dengan keramahtamahan n SGALA fasilitas yg kami ber 6 terima dari Tati Fauke) Subhanallah, smoga Allah membalas dengan berlimpah Aamiin YRA🙏

Manda pun sangat mendukung n mengajurkan waktu yang tepat, ga terlalu dingin, blossom cantik.. 

Ajakan Ike ke Indah n Umi tidak berhasil karena ada urusan keluarga yang harus diprioritaskan. Masih bertahan mas Ito, Yus, Utje n Lily.

Pakpikpuk dimulai.. 
Hunting cari tiket murah, ngarep ada Garuda Fair,
Emirates, Etihad, Turkies, kok kebeneran smua diatas Air France yang jadi pilihan kami..

Paspor, KTP, KK, Surat Nikah, Buku Tabungan, SK Pensiun (Utje) n yang paling ampuh adalah Surat Undangan Berlin datang lewat email Lily (admin grup) dari Kristina, sekretaris Fauke lewat Manda.. 

Pilihan yg paling sulit bagi nini2 aki2 adalah transportasi apa yg jadi pilihan.. Total 9 hari keliling Eropa pastinya pakaian dlsb ga muat di koper kecil n keinginan banyak negara yang dikunjungi sampe kembali lagi ke Berlin. Tawar menawar n sambil menghitung millage, waktu tempuh. Hotel yang dipilih juga kudu deket pusat kota n public transporatation. 

Euro ril tiket, city tour, air b&b semua diteliti.. Pilihan sewa mobil n supir adalah yang paling ideal. Pilihan supir warga Turki, orang kita, saat2 terakhir... JODO ketemu JODO, dewi rejeki mempertemukan kita dengan Pitjan bin Faizal Djalal melalui 'seleksi ketat' di Plaza Senayan. Small world Pitjan bukan orang 'asing' dilingkungan keluarga Bowo. Pitjan pun happy bisa jalan ke Eropa ketemu Fauke-Tati n Farah putri nya di Belgie.. 

Ditengah kegembiraan ini, brita yang memprihatinkan Mas Andi dirawat di RS.. Kondisi beliau tidak stabil, baraya bergantian bezuk, mendoakan mohon kesembuhan. Andi berpulang meninggalkan kita smua tepat 7 hari sebelum jadwal keberangkatan kita tg13Mei. Innalilahiwainailahirojiun

Suasana duka yang sangat mendalam diseluruh keluarga Adiputro n keluarga Manaf, kami semua kehilangan Andi, terutama 4 bersodara yang saling berjauhan, Ike di Jakarta, Fauke di Berlin n Iyes di Pasadena. Takdir n kehendak Allah. 
Tahlilan dari hari ke hari sampai hari ke tujuh..

Hari kedelapan tepat tanggal 13 Mei kami berangkat Ike, Ito, Yus, Utje n Lily.  Kemudahan dengan bantuan pak Hakim seperti VIP aja kita sudah dipersilahkan naik pesawat, kemudahan berganti dengan perjuangan di airport S’pore pindah terminal dari terminal 3 ke terminal 1, jauuuuhnya untuk nini aki ber 5 ini, baru aja sampe sudah kudu siap boarding huh Alhamdulillah ga telaat ya. Kemudahan kembali datang, 4 seat bisa dinikmati Utje n Lily jadi bisa pules selonjor tidur sampe airport berikutnya Charles de Goulle. 

Lagi2 pindah terminal yang kali ini sudah lebih repot karena kami berlima tidak bisa bicara bahasa Perancis… jauuhnya apalagi kami kurang teliti kode akhirnya. Again… baru sampe terminal yang dimaksud, uda waktunya boarding. Kemudahan kembali datang, 4 seat untuk Ito n Yus tapi sayangnya ga dinikmati, Lily pengeeenn ampun dasar tukang tidur..

Tanpa hambatan yang berarti tiap kali sepatu Lily n jilbab Yus harus dilepas.. sampailah kita di airport tujuan Tegel dengan selamat. ALHAMDULILLAH… Subhanallah… Baru keluar gate sudah terlihat Tati, pa Heri, pa Abdul… horeee sampailah kami di Berlin, serasa mimpi, kota yang bersih, antik n cantik bersejarah. Rumah Dhalem yang unik dengan puluhan pintu (berapa ya? Sampe hari terakhir lupa ngitung) kamar2 yang tertata rapi n gang “Harmonis” sekejab jadi acak2an n berisik dengan kedatangan rombongan Bodrex yang emang ga bisa berhenti cekikan n ngrumpi. Koper2 yang gode2 sudah siap dilantai 3 rumah Dhalem berkat keringanan tangan mas Anto, luar biasa, suwun sanget mas Anto sampe keringetan juga Kristina dengan tentengan2 yang buaanyak.

Welcome drink teh sere panas yang khas rasa n harumnya, Tati menginfokan apa2 yang penting sekitar gang harmonis, tapi langsung aja Lily nyletuk : “wifi apa Tat? Kiblat?” hadueh ternyata jam sholat nya seru juga.  Naik turun tangga hati2 kesasar ya, sana sini pintu n mirip semua.  

Keluarga di Jakarta tenang dapet kabar nini aki sampe dengan selamat. Sepanjang perjalanan ga sempet ngabar terbirit2 pindah terminal n boarding. Lain kali lebih berhati2 belajar/milih route airline yang lebih simple.

Hari penuh suka cita di Berlin dengan segala macam fasilitasnya, kamar nyaman, makanan yang selalu yummy buatan Cook Dhalem n makan diluar di El Reda, makanan khas Libanon makin seru  dengan kedatangan Iyes n Sufern, lengkaplah 3 bersaudara keluarga Bowo, Fauke-Ike-Iyes serasa Allah memberi kenikmatan berkumpulnya mereka setelah kepergian Andi.  

Subhanallah, jalan pagi bersama, jalan2 di down town Check Point, belanja chocolate n berfoto di Brandenburger Tor, Berlin Wall, dlsb
Tahlilan buat Almarhum Andi yang diselenggarakan di rumah kediaman dibuka oleh tuan rumah Fauke dilanjutkan dengan ramah tamah foto bersama (tidak ada wajah Fauke-Tati karena harus meninggalkan Berlin tugas ke …)

Hari yang ditunggu2 perjalanan meninggalkan Berlin ke Praha dst dengan macem2 bekel dipersiapkan Kristina juga Wawang ada bolu, mineral water, rice cooker, beras, thermos dll sudah keliatan penuh mobil sewaan 9 seater dengan 6 aki nini yang sangat antusias.  Luar biasa, lagu rekaman Utje mulai diperdengarkan, navigator sibuk dengan GPS hasil pinjeman dari pa Anto. Bismillahirohmanirohim…

Tidak ada hambatan sampe ke Praha, cek in n siap jalan dengan trem ke central dimana kita bisa menikmati kota bersejarah Praha yang indah,  
 bersambung

G+

No comments:
Write comments