Berawal dari obrolan Yus
n Lily diacara pemakaman almh tan Nonon.. 'Adiputro diajak Ike sowan Fauke-Tati
ke Berlin tu' langsung ditagapi Lily: 'Mauuu tapi ama jalan2 ke Eropa yang lain
ya' (dugaan Lily mengenai Berlin salah, Berlin bersih aman, unik n sangat
berkesan dengan keramahtamahan n SGALA fasilitas yg kami ber 6 terima dari Tati
Fauke) Subhanallah, smoga Allah membalas dengan berlimpah Aamiin YRA🙏
Manda pun sangat
mendukung n mengajurkan waktu yang tepat, ga terlalu dingin, blossom
cantik..
Ajakan Ike ke Indah n
Umi tidak berhasil karena ada urusan keluarga yang harus diprioritaskan. Masih
bertahan mas Ito, Yus, Utje n Lily.
Pakpikpuk
dimulai..
Hunting cari tiket
murah, ngarep ada Garuda Fair,
Emirates, Etihad,
Turkies, kok kebeneran smua diatas Air France yang jadi pilihan kami..
Paspor, KTP, KK, Surat
Nikah, Buku Tabungan, SK Pensiun (Utje) n yang paling ampuh adalah Surat
Undangan Berlin datang lewat email Lily (admin grup) dari Kristina, sekretaris
Fauke lewat Manda..
Pilihan yg paling sulit
bagi nini2 aki2 adalah transportasi apa yg jadi pilihan.. Total 9 hari keliling
Eropa pastinya pakaian dlsb ga muat di koper kecil n keinginan banyak negara
yang dikunjungi sampe kembali lagi ke Berlin. Tawar menawar n sambil menghitung
millage, waktu tempuh. Hotel yang dipilih juga kudu deket pusat kota n public
transporatation.
Euro ril tiket, city tour, air b&b semua diteliti..
Pilihan sewa mobil n supir adalah yang paling ideal. Pilihan supir warga Turki,
orang kita, saat2 terakhir... JODO ketemu JODO, dewi rejeki mempertemukan kita
dengan Pitjan bin Faizal Djalal melalui 'seleksi ketat' di Plaza Senayan. Small
world Pitjan bukan orang 'asing' dilingkungan keluarga Bowo. Pitjan pun happy
bisa jalan ke Eropa ketemu Fauke-Tati n Farah putri nya di Belgie..
Ditengah kegembiraan
ini, brita yang memprihatinkan Mas Andi dirawat di RS.. Kondisi beliau tidak
stabil, baraya bergantian bezuk, mendoakan mohon kesembuhan. Andi berpulang
meninggalkan kita smua tepat 7 hari sebelum jadwal keberangkatan kita tg13Mei.
Innalilahiwainailahirojiun
Suasana duka yang sangat
mendalam diseluruh keluarga Adiputro n keluarga Manaf, kami semua kehilangan
Andi, terutama 4 bersodara yang saling berjauhan, Ike di Jakarta, Fauke di
Berlin n Iyes di Pasadena. Takdir n kehendak Allah.
Tahlilan dari hari ke
hari sampai hari ke tujuh..
Hari kedelapan tepat tanggal 13 Mei kami berangkat Ike, Ito,
Yus, Utje n Lily. Kemudahan dengan
bantuan pak Hakim seperti VIP aja kita sudah dipersilahkan naik pesawat,
kemudahan berganti dengan perjuangan di airport S’pore pindah terminal dari
terminal 3 ke terminal 1, jauuuuhnya untuk nini aki ber 5 ini, baru aja sampe
sudah kudu siap boarding huh Alhamdulillah ga telaat ya. Kemudahan kembali
datang, 4 seat bisa dinikmati Utje n Lily jadi bisa pules selonjor tidur sampe
airport berikutnya Charles de Goulle.
Lagi2 pindah terminal yang kali ini sudah lebih repot karena kami
berlima tidak bisa bicara bahasa Perancis… jauuhnya apalagi kami kurang teliti
kode akhirnya. Again… baru sampe terminal yang dimaksud, uda waktunya boarding.
Kemudahan kembali datang, 4 seat untuk Ito n Yus tapi sayangnya ga dinikmati,
Lily pengeeenn ampun dasar tukang tidur..
Tanpa hambatan yang berarti tiap kali sepatu Lily n jilbab
Yus harus dilepas.. sampailah kita di airport tujuan Tegel dengan selamat.
ALHAMDULILLAH… Subhanallah… Baru keluar gate sudah terlihat Tati, pa Heri, pa
Abdul… horeee sampailah kami di Berlin, serasa mimpi, kota yang bersih, antik n
cantik bersejarah. Rumah Dhalem yang unik dengan puluhan pintu (berapa ya?
Sampe hari terakhir lupa ngitung) kamar2 yang tertata rapi n gang “Harmonis”
sekejab jadi acak2an n berisik dengan kedatangan rombongan Bodrex yang emang ga
bisa berhenti cekikan n ngrumpi. Koper2 yang gode2 sudah siap dilantai 3 rumah
Dhalem berkat keringanan tangan mas Anto, luar biasa, suwun sanget mas Anto
sampe keringetan juga Kristina dengan tentengan2 yang buaanyak.
Welcome drink teh sere panas yang khas rasa n harumnya, Tati
menginfokan apa2 yang penting sekitar gang harmonis, tapi langsung aja Lily
nyletuk : “wifi apa Tat? Kiblat?” hadueh ternyata jam sholat nya seru juga. Naik turun tangga hati2 kesasar ya, sana sini
pintu n mirip semua.
Keluarga di Jakarta
tenang dapet kabar nini aki sampe dengan selamat. Sepanjang perjalanan ga
sempet ngabar terbirit2 pindah terminal n boarding. Lain kali lebih berhati2
belajar/milih route airline yang lebih simple.
Hari penuh suka cita di Berlin dengan segala macam
fasilitasnya, kamar nyaman, makanan yang selalu yummy buatan Cook Dhalem n
makan diluar di El Reda, makanan khas Libanon makin seru dengan kedatangan Iyes n Sufern, lengkaplah 3
bersaudara keluarga Bowo, Fauke-Ike-Iyes serasa Allah memberi kenikmatan
berkumpulnya mereka setelah kepergian Andi.
Subhanallah, jalan pagi bersama, jalan2 di
down town Check Point, belanja chocolate n berfoto di Brandenburger Tor, Berlin
Wall, dlsb
Tahlilan buat Almarhum Andi yang diselenggarakan di rumah
kediaman dibuka oleh tuan rumah Fauke dilanjutkan dengan ramah tamah foto
bersama (tidak ada wajah Fauke-Tati karena harus meninggalkan Berlin tugas ke
…)
Hari yang ditunggu2 perjalanan meninggalkan Berlin ke Praha
dst dengan macem2 bekel dipersiapkan Kristina juga Wawang ada bolu, mineral
water, rice cooker, beras, thermos dll sudah keliatan penuh mobil sewaan 9
seater dengan 6 aki nini yang sangat antusias.
Luar biasa, lagu rekaman Utje mulai diperdengarkan, navigator sibuk
dengan GPS hasil pinjeman dari pa Anto. Bismillahirohmanirohim…
Tidak ada hambatan sampe ke Praha, cek in n siap jalan
dengan trem ke central dimana kita bisa menikmati kota bersejarah Praha yang
indah,
No comments:
Write comments